Kamis, 25 Februari 2010

"Semangat Penjual Abu Gosok"


Langit mendung, seakan tidak kuat menahan beban...ingin segera mencurahkan air yang sepertinya tidak dapt dibendung lagi...
Tidak lama kemudian hujan pun turun....
Tepat di depan rumah seorang tua renta dengan membawa beban yang kelihatannya cukup berat..berlari mencari tempat teduh....
sampailah dia di teras rumah ku....

Dan mulai berteduh..akupun memperhatikan siapa bapak tua renta itu??? dan membawa apa??
seribu pertanyaanpun muncul dalam benakku.
rasa iba pun muncul...subhanallah Bapak setua itu membawa bawaan yang berat..dalam dua buah karung yang dibawa dengan menggunakan " Rancatan " ( Bahasa Sunda )...

Akupun mulai membuka pintu... lalu mempersilahkan Bapak tua itu masuk....karena di luar hujan begitu lebatnya....ditambih gemuruh dan petir yang berkilauan....
Bapak tua itupun bersedia masuk....

akupun menyiapkan segelas Kopi hanya untuk sekedar menghangatkan badan....ditambah beberapa potong kue.... dan ternyata Bapak tua itu meminum kopi itu dengan begitu nikmatnya... dan sesekali menghisap "daun Kawung" ( Tembakau yang dibungkus daun Enau )begitu nikmatnya....

Akupun mulai bertanya kepada Bapak tua itu, jawaban-jawaban yang keluarpun begitu entengnya seperti tanpa beban..
tapi saya melihat betapa kerasnya perjuangan Bapak Tua itu.....

Saya tahu sekarang Bapak Tua itu membawa 2 buah karung Abu Gosok yang di Jual Rp.100 / Rantang..Ringan memang tapi sekarung penuh itu mungkin hanya 75 rantang x 2 Karung berarti Bapak tua itu hanya mendapakan 75X2XRp.100= hanya Rp. 15.000,- sungguh perjuangan luar biasa untuk mendapatkan uang Rp. 15.000 harus berjalan bermil-miluntuk menjual Abu Gosok tersebut, mending kalau habis...kalau tidak berapa uang yang harus Bapak tua itu bawa untuk menghidupi Anak dan isterinya... sungguh perjuangan yang sangat luarbiasa sangat mustahil ini dapat saya lakukan...
Allahuakbar, sesekali dalamhati saya memuji asma Allah...

Setelah menunggu beberapa jam.. hujan tak kunjung berhenti sementara waktu sudah beranjak gelap. Bapak tua itu pun hanya termangu karena tidak bisa menjajakan jualannya..hujan seakan belum mau berhenti.....

Tidak kebayang bagaimana jadinya kalau Abu Gosok itu kena Hujan...subhanaallah pasti basah dan mungkin Bapak tua itu tidak bisa lagi membawa Abu gosok yang bercampur air karena Berat...( 2 Karung Lho ) kebayang kan....

Bapak tua itu pun memutuskan untuk pulang.....
Entah apa yang akan dibawa Bapak tua itu pulang sementara dagangannya belum laku...
Diapun berpamitan untuk pulang dengan menitipkan 2 karung Abu Gosok di Rumahku....
Sementara dia hanya membawa rancatannya saja.

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Bapak tua itu kembali untuk membawa 2 karung Abu Gosok..untuk di jual kembali..dengan penuh harap Bapak tua itu mulai menanggung 2 karung abu gosok tersebut...

Dalam hati saya berdo'a kepada Allah SWT mudah-mudahan dagangan Bapak tua itu laku...

Tapi kalau sekarang saya lihat Abu Gosok sepertinya sudah kurang diminati oleh rumahtangga, karena sudah banyak bermunculan bahan-bahan pencuci lain yang sudah lebih modern dan kelihatannya bersih....

Dulu Abu gosok di gunakan untuk mencuci alat-alat masak yang penuh dengan jelaga karena masaknya pakai tungku yang membuat ala-alat masak kita berjelaga nah...dengan menggunakan Abu gosok biasanya jelaga-jelaga yang sudah mnghitam dan menumpuk bisa sedikit hilang dan peralatan masak kita bisa kinclong lagi..

Tapi untuk saat ini, peralatan rumahtangga sudah menggunakan tekhnologi modern, dari mulai alat menanak nasi sampai kompor.

Apalagi Kompor yang digunakan rumahtangga saat ini kompor gas yang nota bene bersih dari berjelaga.. sehingga untuk membersihkan alat-alat tersebut tidak harus menggunakan Abu gosok Cukup dengan menggunakan detergen pencuci piring, cream atau sejenisnya...

Abu Gosok sekarang sudah banyak saingan..

tapi Bapak tua itu masih bertahan dengan "ABU GOSOK nya"
Subhannallah...

Allah Maha Tahu..

Bersabarlah Selalu ada ujian yang akan menghantarkan kita menuju keberhasilan. apapun itu bentuknya sudah sebaiknya kita menerima dengan leg...