Rabu, 06 Februari 2013

LULUS ANGKA DAN LULUS ETIKA



Hanya tinggal hitungan hari para peserta didik yang duduk di kelas VI MI/SD dan SDLB, IX MTs/SMP dan SMPLB serta XII MA/SMA dan SMALB akan menghadapi Ujian Akhir Nasional yaitu ujian yang dilakukan secara serentak oleh seluruh peserta didik guna menentukan pencapaian lulus atau tidaknya peserta didik tersebut dalam menyerap ilmu di tempat satuan pendidikannya, yang didasarkan pada nilai dari mata pelajaran yang diujikan baik secara nasional maupun sekolah/madrasah dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
Dengan ketentuan Kelulusan diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor dengan pembobotan 60% untuk nilai ujian sekolah/madrasah dan 40% untuk nilai rata-rata rapor. Sementara Kelulusan peserta didik dari Ujian Nasional ditentukan berdasarkan NA, NA adalah diperoleh dari gabungan Nilai sekolah/madrasah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan Nilai Ujian Nasional, dengan pembobotan 40% untuk Nilai sekolah/madrasah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan 60% untuk Nilai ujian Naional.
Tentunya menjadi harapan semua orang tua, guru dan peserta didik itu sendiri untuk bisa lulus/berhasil dalam menyelesaikan ujiannya nanti, dengan mendapatkan  nilai yang memuaskan pula. Berbagai macam carapun dilakukan oleh semua pihak yang terlibat didalamnya, dari mulai pengadaan jadwal khusus pemantapan mata pelajaran yang di ujian nasionalkan pada sekolah/madrasah, do’a bersama yang diselenggarakan di sekolah/madrasah, sampai pada peran orang tua dalam memasukan anak-anaknya  ke lembaga-lembaga bimbingan belajar, dan banyak lagi cara-cara lain yang dilakukan. untuk mengahantarkan peserta didik kepintu gerbang kelulusan.
Betapa kelulusan adalah merupakan sesuatu yang harus dibayar dengan mahal, apa jadinya peserta didik kita kalau dinyatakan tidak lulus tentunya kekecewaan, keputusasaan yang akan datang dan seabreg kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Namun semua ini tentunya dapat kita antisipasi kalau peserta didik kita di bekali dengan nilai-nilai agama yang kuat kelulusan/ketidaklulusan atau keberhasilan/ketidakberhasilan tentunya datang dari Allah SWT, melalui usaha dan do’a kita.
Ada beberapa tipe lulus/tidak lulus yang akan penulis kaji dalam artikel ini diantaranya:
1.      Lulus Nilai Angka dan Lulus Nilai Etika
Ini menjadi harapan semua orang bahwa secara angka memenuhi syarat lulus dan dinyatakan berhasil disamping itu juga secara etika/ moral peserta didik dapat dipertanggungjawabkan dengan memiliki akhlak yang baik, sehingga kelulusannya dijadikan sebagai sarana lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT,  rasa syukurnya yang tak terhingga kepada Allah SWT dia ungkapkan dengan sujud syukur, berbakti kepada orang tua dan guru-gurunya serta berusaha untuk menjadi anak- anak sholeh/sholehah.
2.      Lulus Nilai Angka tapi Tidak Lulus Nilai Etika
Tidak sedikit pula peserta didik yang secara nilai angka lulus namun secara nilai etika tidak bisa dipertanggungjawabkan contohnya banyak peserta didik yang atas keberhasilannya/kelulusannya itu mereka melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya seorang peserta didik lakukan yaitu dengan melakukan konvoi dijalan menggangu ketertiban umum, aksi coret-coret, bahkan ada beberapa yang melakukan pesta miras, atau narkoba bahkan pesta sex.
3.      Tidak Lulus Nilai Angka tapi Lulus Nilai Etika
Ada juga secara nilai angka belum dinyatakan lulus, namun mereka tetap bersabar dengan dalih ini adalah takdir dan ujian dari Allah SWT mereka menjalaninya dengan ikhlas dan dengan ketidaklulusannnya semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berusaha untuk melakukan yang terbaik pada hari esok pasrah walaupun harus mengikuti ujian ulang.
4.      Tidak lulus nilai angka dan tidak lulus nilai etika
Ini mungkin yang paling parah, secara nilai angka tidak lulus dan nilai etika pun tidak lulus, sering kita  mendengar berita di media-media televisi maupun koran beberapa sekolah peserta didiknya tidak lulus apa yang terjadi?  peserta didik merusak sarana prasarana sekolah dengan brutalnya serta mengancam guru-guru, dan tidak sedikit pula peserta didik yang terjerumus kedalam keputusasaan dan nekad melakukan bunuh diri karena merasa malu dengan ketidaklulusanya.
Itulah beberapa tipe lulus/tidak lulus yang penulis sajikan, tentunya kita berharap semua peserta didik yang kita didik mendapatkan tipe yang pertama secara nilai angka lulus dan secara nilai etikapun tidak mengecewakan. Dan mereka akan menjadi generasi-generasi tangguh yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT.
Kita tidak mengharapkan peserta didik kita memiliki tipe yang keempat, tentunya kita selaku pendidik akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik kita, serta memberikan arahan yang benar dalam segala hal. Dan tidak menginginkan peserta didik kita gagal, berbagai macam carapun akan dilakukan demi menciptakan peserta didik yang paripurna. Wallahua’lam

Jumat, 01 Februari 2013

BRIGHT SKY MADE ME EXCITED


Oneday I saw a very bright sky, the color was blue,  as blue as my heart…..I didn’t know why my heart was very happy, when I saw it ???????.......I so excited when I were going to teach, so that I could teach happily.

Fortunately,  positive energy that I brought to the school could make my students become more excited. They did all the task ,,,,,in fact they weren't naughty and they behaved very well  …….so special about that day………supposed day like that day…..(my hope)    ^_^

                                                                   By  Ema Mardiah

Bersabarlah Selalu ada ujian yang akan menghantarkan kita menuju keberhasilan. apapun itu bentuknya sudah sebaiknya kita menerima dengan leg...