Sabtu, 31 Agustus 2019

APLIKASI T2S (TEXT TO SPEECH)





Bapak Ibu mungkin pernah mendengar  youtube yang isinya video orang yang sedang membaca berita tapi suaranya datar seperti robot? Nah, suara dari video – video tersebut biasanya diolah menggunakan aplikasi text to speach. Bapak/Ibu  bisa menggunakan aplikasi Text To Speech untuk mengubah text menjadi suara. Text to Speech akan mengkonversi teks berita atau artikel menjadi suara yang bisa didengarkan. 

Untuk bisa melakukan seperti itu,tentunya kita membutuhkan aplikasi pendukung bernama (T2S)Text to Speech  bisa didapatkan melalui Google Play Store.
Setelah aplikasi Text to Text to Speech  berhasil di pasang pada HP/ ANDROID bapak/ibu ,maka sekarang kita lanjutkan dengan mengarahkan aplikasi menuju halaman pengaturan (settings). Ibu Bapak bisa mengatur jenis suaranya, kecepatan dan nada suaranya. 
Selanjutkan karena kita akan merubah text menjadi suara maka kita keluar dari aplikasi dan membuka salah satu laman web berita/artikel atau buku favorit bapak/ibu. kemudian pilih artikel yang akan dirubah menjadi suara dengan cara memblok bagian teks berita yang ingin didengarkan lalu pilih opsi Bagikan. Selanjutnya tekan Tekan opsi aplikasi Text to Speech secara otomatis, text tadi akan keluar di aplikasi T2S, selanjutkan klik tanda play, aplikasi ini akan mulai memperdengarkan berita tersebut dalam bentuk suara.
Selanjutnya Bapk/Ibu bisa menyimpannya dalam bentuk Audio MP3 dengan mengklik tanda titik tiga diatas, selanjutnta klik export as a file, otomastis tersimpan di file atau di tempat menyimpan dokumen Bapak/Ibu.
Demikian review aplikasi T2S. semoga bermanfaat. 
untuk lebih jelasnya Bapak/Ibu bisa masuk ke chanel youtube dengan mengklik  dibawah ini. APLIKASI T2S (TEXT TO SPEECH)


Terimakasih

Jumat, 30 Agustus 2019

REVIEW BUKU DARI RUMAH BELAJAR




Assalamualaikum Warohmatullahi Wabakatuh, 

Sekarang saya mencoba untuk mereview buku yang terdapat di www.rumahbelajar.id


Identitas Buku
Judul buku                  : Mia Bungsu dan Nek Imok
Pengarang buku          : Dedy Ari Asfar
Penerbit buku              : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Tahun terbit                 : 2017
Jumlah halaman          : 78 halaman

Sinopsis buku
Bercerita tentang seorang perempuan miskin dengan dua orang anaknya. Hidup mereka sangat sulit, sampai pada suatu hari bertemu dengan Nek Imok, yang memberikannya nyanyian ajaib dan merubah kehidupan Ibu itu. Selanjutnya Ibu itu meninggal dunia digigit ular berbisa, dia  terkena  kempunan yaitu tidak merasakan makanan yang sangat diinginkan nya dia celaka dan mendapatkan malapetak. Sejak kematian ibunya, Koling dan Mia Bungsu hidup berdua di rumah koling menjadi sangat malas dan hanya mengandalkan Mia Bungsu, semakin hari Koling semakin malas bekerja. Ia hanya marah-marah jika tidak ada makanan yang bisa disantapnya, Nek Imok tahu Koling sangat jahat terhadap Mia Bungsu. Bagi Nek Imok, Mia Bungsu telah menjadi sahabat yang selalu mendengarkan nasihatnya. Dengan begitu ia pun berpikir, siapa yang menyakiti Mia Bungsu berarti juga menyakiti dirinya Kemarahan Nek Imok kepada Koling ia lampiaskan dengan mengajak Koling berburu di hutan Ia membiarkan Koling sendiri di hutan rimba. Koling pun tidak dapat pulang Sampai akhirnya, Koling pun meninggal di sana. Ia meninggal akibat kelaparan dan diterkam binatang buas, Mia Bungsu berjanji akan menemani abangnya di tempat itu sekalipun abangnya sudah tiada. Oleh sebab itu, ia pun tinggal dan mendirikan pondok di hutan tersebut. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Mia Bungsu tinggal di hutan itu. Ia merasa abangnya menemani dirinya di hutan tersebut. Abangnya mengawasi Mia Bungsu berladang, menanam sayurmayur, dan menangkap ikan di sekitar Sungai Kualan. Burung-burung yang beterbangan dan berkicau di dekatnya ibarat abangnya yang berbicara kepada Mia Bungsu. Mia Bungsu sangat bahagia, seolah-olah ia selalu bersama Koling.
Kelebihan buku :
  • Buku menggunakan cover yang kekinian serta sesuai dengan sasaran pembaca yakni anak usia SD.
  • Terdapat banyak pelajaran yang berharga seperti kalimat dibawah ini
1.      Mia pun dengan tangkas membelah pohon pisang dan mengambil getahnya. Kata Nek Imok getah pisang bagus untuk mengobati luka.
2.      Burung itu ditangkap dengan perangkap yang terbuat dari getah pohon pengan. Dengan perangkap yang dibubuhi getah pohon pengan, kaki burung yang hinggap akan melekat di getah tersebut. Dengan begitu, burung yang sudah masuk perangkap itu masih hidup, tetapi tidak bisa terbang lagiSuaminya mengajarkan apabila menangkap burung, getah pengan itu harus direbus agar lebih kental. Setelah mengental getah pengan diangkat dan dimasukkan dalam wadah. Getah pengan itu dibiarkan dingin. Apabila getah sudah lengket, wadah itu diisi dengan air. Biasanya getah yang sudah dicampur air ini akan tahan lama dan tidak menjadi kering
3.      ia membuat parit mengelilingi ladangnya tersebut. Itu dilakukannya karena nasihat dari Nek Imok. Menurut Nek Imok dengan membuat parit, ketika mulai membakar ladang, api tidak akan menyebar membakar hutan yang ada di sekeliling ladangnya
4.      Ambil saja pucuk ketela dan pucuk pakis, lalu kamu tumbuk sampai halus. Bungkus hasil tumbukan itu dengan kain, lalu jadikan bahan itu sebagai pengompres matamu,”
  • Cerita di dalam buku memiliki model yang di buat dengan jelas dan juga terstruktur.
  • Dialog setiap adegan yang ada di dalam setiap kalimat tidak berlebihan. Cerita yang di tulis sangat ringan, sehingga bisa di baca oleh semua umur.
  • Memberikan Pesan moral bahwa sebagai manusia kita dilarang untuk bersikap serakah, hidup harus bekerja keras untuk terus bisa bertahan hidup. 
Kekurangan buku :
Berisikan kalimat diluar nalar usia anak SD, seperti halnya nyanyian ajaib, memberikan pelajaran kepada anak bahwa dengan bernyanyi dalam sehari saja bisa menghasilkan makanan. 

So far so good, recommended untuk dibaca semua umur.
Terimakasih Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Kamis, 29 Agustus 2019

FOUR B FOR A TEACHER

Peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya. Guru adalah poros utama pendidikan. Ia menjadi penentu kemajuan suatu negara di masa depan. Secara umum, tugas guru adalah mengajar peserta didik agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam masing-masing bidang pelajaran.
Selain itu guru juga mempunyai tanggung jawab dalam mendidik siswa agar mempunyai sikap dan tingkah laku baik, baik itu ketika berada di lingkungan sekolah ataupun masyarakat.

Maka dari itu guru harus memiliki 4 B apa 4 B itu?

1.     BRAIN
Brain artinya otak, kecerdasan, intelektualitas, bahwa seorang guru harus pintar, berwawasan luas dan menguasai berbagai hal. Guru harus memiliki berbagaimacam kecerdasan (Multiple Intellegence) kecerdasan majemuk. Baik itu kecerdasan intelektual, social, emosional dan spiritual.

2.      BEAUTY
Beauty artinya cantik membicarakan tentang beauty, tidak lepas dari hal penampilan, dan penunjang lainnya untuk membuat seorang guru tampil sempurna. Ingatlah bukan sesuatu yang mahal yang menjadikan penampilan seorang guru terlihat anggun dan elegant, namun keserasian, keluwesan, dan kerapian yang membuatnya terlihat menarik dan good looking. Seorang guru  yang dalam kesehariannya selalu mengenakan pakaian yang rapi, bersih, sopan dan sesuai dengan kepribadiannya maka akan selalu memancarkan aura yang positif sehingga peserta didik senang, merasa hangat dan nyaman. Selain itu seorang guru juga  harus pandai dalam penataan rambut yang sesuai, pemakaian aksesoris yang tidak berlebihan, dan penggunaan make up yang tidak menor atau mencolok bagi guru perempuan. Maka seorang guru akan terlihat semakin menarik dan anggun. Dan yang paling penting adalah bukan hanya cantik luarnya tetapi juga cantik dalamnya (inner beauty) yaitu berupa keramahtamahan, keakraban, penuh perhatian, lemah lembut, sopan dll. Inner beauty bisa menutupi kekurangan guru dalam kecantikan luar.

3.      BODY
Body atau badan yaitu lebih ke penampilan fisik, penampilan fisik ini penting, mengingat peserta didik sekarang ini sudah sangat kritis jika melihat penampilan gurunya tidak menarik. Guru perlu merawat badannya agar lebih proporsional. Guru harus senantiasa menjaga kondisi badannya supaya tetap bugar dan sehat. Sehingga ketika proses pembelajaran  guru menjadi lebih bersemangat dan peserta didik pun akan bersemangat.

4.      BEHAVIOUR
Behaviour yaitu tingkah Laku (Attitude) tingkah laku termasuk dari sebagian apa yang ada dalam karakter manusia. Perilaku erat kaitannya dengan cara bertindak dan bertingkah, Seorang guru hendaknya bertingkah wajar, tidak over acting, tentunya tingkah laku yang baik adalah bagaimana cara seseoang untuk membawa diri dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara berbicara kepada lawan bicara, menegur, menyapa, bahkan dalam hal minta tolong. Mulailah pandai membawa diri agar kita semakin disegani oleh peserta didik, bertingkah laku sopan dan wajar serta selalu menunjukkan sikap ramah kepada siapapun. Perilaku baik seorang guru akan menjadi teladan dan cerminan anak didik di masa mendatang. Selalu tunjukkan dan ajarkan mereka perilaku terpuji kepada orang tuanya, guru-gurunya bahkan kepada teman sebayanya. Jangan sungkan untuk memberikan teguran kepada anak didik yang dirasa telah mengganggu dan melanggar aturan yang berlaku. 



Sumber : PermadiDadi & ArifinDaeng,. (2010) The Smiling Teacher (Perubahan. Motivasi dan Sikap dalam Mengajar). Cetakan Pertama Bandung. CV. Nuasa Aulia.


Rabu, 28 Agustus 2019

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


Permendikbud RI Nomor 022 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Berisi kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Secara garis besar bahwa permendikbud nomor 022 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ini berisikan tentang, perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Prinsip pembelajaran yang digunakan:
1.        dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2.        dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
3.        dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4.        dari        pembelajaran          berbasis        konten       menuju        pembelajaran          berbasis kompetensi;
5.         dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6.        dari         pembelajaran           yang       menekankan           jawaban         tunggal        menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7.        dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8.        peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)  dan keterampilan mental (softskills);
9.        pembelajaran yang mengutamakan                    pembudayaan          dan      pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10.     pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11.     pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12.     pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13.     Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14.     Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

     A.  PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat  penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
1.      Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a.Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b.    Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c.  Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan,  dan  keterampilan  yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang  sekolah,  kelas dan mata pelajaran;
d.   kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau  mata pelajaran;
e.       tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f.     materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai  dengan  rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g.      pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h.   penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i.  alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j.    sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan  elektronik,  alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan  Standar  Kompetensi  Lulusan  dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan  menengah  sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

2.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a.       identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b.      identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c.       kelas/semester;
d.      materi pokok;
e.       alokasi waktu ditentukan sesuai dengan  keperluan  untuk  pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD  yang  harus dicapai;
f.       tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat  diamati  dan  diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g.      kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h.      materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i.        metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik  mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j.        media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k.      sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan  elektronik,  alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l.        langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m.    penilaian hasil pembelajaran.


3.      Prinsip Penyusunan RPP
Dalam             menyusun     RPP    hendaknya      memperhatikan      prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.   Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,  kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b.     Partisipasi aktif peserta didik.
c.    Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d.  Pengembangan budaya membaca dan menulis  yang  dirancang  untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e.     Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f.  Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g.   Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h.  Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi

B.    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1.   Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a.        menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b.        memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
c.         mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d.        menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e.        menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.






2.  Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a.        Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang  mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b.        Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan              yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c.         Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan  proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
  3.  Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a.     seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b.     memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c.      melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,  baik tugas individual maupun kelompok; dan
d.     menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

C.    PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan  saat  proses  pembelajaran dengan menggunakan alat: lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan anekdot, dan refleksi.  Evaluasi  hasil  pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.

D.   PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan  oleh  kepala  satuan pendidikan dan pengawas.
1.      Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan.
2.     Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala  sekolah,  pengawas,  dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
a.  Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b.  Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan supervise manajerial.
3.     Proses Pengawasan
a.  Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi  kelompok  terfokus,  pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
b.  Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh pembelajaran di  kelas,  diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c.   Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan  evaluasi  proses  pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d.  Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1)      Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui standar; dan
2)     pemberian     kesempatan      kepada      guru    untuk     mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

Bersabarlah Selalu ada ujian yang akan menghantarkan kita menuju keberhasilan. apapun itu bentuknya sudah sebaiknya kita menerima dengan leg...