Seandainya kau tahu
Betapa selalu indah saat kau ada di sampingku
Betapa selalu indah saat kau ada di sampingku
Betapa selalu ceria saat kau berada di sisiku
Seandainya kau tahu
Takkan ada cinta lagi yang sanggup menggantkan dirimu
Takkan ada cinta lagi yang sanggup menggantkan dirimu
Rasanya begitu abadi kebahagiaan yang aku dapatkan darimu
Suamiku...
Masih ingatkah kau, saat pertama kali kau ikrarkan ijab
kabulmu untuk menghalalkan ikatan cinta kita? 13 April 2003, menetes air mataku
tanda haru betapa aku bahagia karena dapat memilikimu, kau suami yang telah
Allah SWT takdirkan untukku, aku akan menjagamu, berusaha untuk setia
mendampingimu dalam suka maupun duka.
Suamiku…
Ada tugas baru menanti didepan mata setelah aku sah menjadi
istrimu, betapa hari-hari kulewati dengan begitu indahnya, kau memang imam
terbaikku, kau perlakukan aku begitu istimewa, betapa bijak kau menyikapi
setiap tindakanku, Kau didik aku dengan keindahan pribadimu,
Kau ajar aku dengan kebaikan sikapmu, Kau bimbing aku
dengan kearifan sifatmu, Kau arahkan aku
dengan kebijakan pikirmu,
Suamiku…
Betapa kau penuh kelembutan dan senyum saat mendidikku, Betapa
kau tegas namun santun, saat mengatakan sesuatu yang tidak berkenan, Betapa penuh
kemurnian niatmu dalam menasehatiku, sama sekali bukan bentakan dan atau nada
tinggi. Betapa Kau kuat, saat menerima dengan ikhlas tentang kelemahanku. Kau
baik, saat memaklumi keburukanku.
Suamiku...
Maafkan aku atas kekurangan, dan kelemahanku. Maafkan aku
yang tidak bisa memberikan kebahagiaan yang kau harapkan, maafkan aku jika aku tidak
sesuai dengan harapanmu, namun aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu,
dan tidak akan ada bidadari lain yang akan menggantikan posisiku...
Terimakasih Ya Allah Engkau telah menciptakan dia untuk ku.
Aku merasa teduh berada disampingnya, Dengan batin yang tulus aku mencintainya
Suamiku, kaulah idolaku...