Kamis, 15 Maret 2018

KANGEN MEDIA PEMBINAAN







Masih adakah yang menyimpan Media Pembinaan edisi jadul??

Ini lho Majalah Bulanan favorit kita semua pegawai Kementerian Agama.

Ada beberapa tipe pegawai berkaitan dengan Majalah Media Pembinaan ini diantaranya:
1. Ada yang diambil saja tanpa di baca.
2. Ada yang tidak pernah ngambil sama sekali apalagi membacanya.
3. Ada yang di ambil lalu di baca seperlunya.
4. Ada yang inten tiap bulan nunggu karena rajin nulis artikel dan di kirim ke MP, dengan harapan di muat.

Hayo kamu termasuk yang mana?

Kalau ada yang aktif mengambil majalah ini dan membacanya, pasti masih ingat dong dengan foto foto diatas.

Di MP itu ada beberapa tulisan saya yang di muat... Pasti sudah pada lupa..

Alhamdulillah, pengalaman yang sangat berharga, pepatah bilang pengalaman adalah guru yang paling berharga. 

Sempat di tolak juga karena tulisan anda tidak layak untuk di muat terlalu beresiko.

Sempat putus asa gak mau nulis.. 

Tapi kegagalan adalah kebehasilan yang tertunda, saya coba lagi mengirim artikel berikutnya walaupun dengan perasaan deg deg plash.. 

Takut di tolak lagi.

Saya tunggu MP edisi bulan mendatang, Alhamdululah tulisan di muat, dan saya di kabarkan untuk cek rekening ternyata dapat honor.. Oh My God saya tidak menyangka, walaupun tidak seberapa tapi ada kebanggaan tersendiri dan sumpah mengharu biru...😁😁😁

Wah saya jadi ketagihan dengan honor nya.. Saya coba lagi mengirim  artikelnya..di muat lagi dan lagi..

Mudah kok cara mengirimkannya.
  1. Naskah di tik rapi 1,5 spasi maksimal 2 halaman.
  2. Diketik memakai Mictosoft Word dengan tulisan time new roman.
  3. Naskah harus sudah keterima selambat lambatnya tanggal 5 awal bulan
  4. Naskah dikirim lewat email mp _depag@yahoo.com

Tapi sayang sudah beberapa tahun ini kok saya tidak melihat media pembinaan ini. Masih adakah?? 

Mau dong honor nya...😄😄




Bermuka Dua

Mari kita cermati teman teman di sekitar kita adakah yang seperti ini?

  1. Menonjolkan kemampuannya (sok pintar) di depan atasan atau teman teman yang lainnya. 😁😁 Padahal kemampuannya mah standar standar saja... 😷😷
  2. Over acting, offside,  berperan paling sibuk di depan atasan.
  3. Berpura-pura baik, padahal itu hanya sekedar asas manfaat untuk mengorek informasi.
  4. Menjelek-jelekan dan melaporkan teman reman kerjanya di depan atasan, dan takut tersaingi.
  5. Sok akrab, padahal dibelakang menikam.
  6. Setuju-setuju saja, yes Sir! yes Mom!, padahal mah cari aman...😄😄
  7. Siap menerima tugas apapun,..😕😕 padahal belum tentu bisa.
  8. Memuji secara berlebihan, padahal dihatinya tidak demikian.
Dan masih banyak lagi...


Nah itulah Ciri – Ciri Orang Bermuka Dua teh, alias Penjilat.

Dalam hadits, riwayat Imam Abu Dawud dan Muslim, Rasulullah SAW menyatakan,”Seburuk-buruk manusia adalah yang bermuka dua. Datang di satu kesempatan dengan satu muka, dan pada lain kesempatan datang dengan muka yang lain.”

Pada hadits lain Rasullullah SAW bersabda : “Menjilat bukanlah termasuk karakteristik moral seorang mukmin.”  Budaya menjilat bukan budaya seorang mukmin. Bahkan, sebenarnya budaya ini lebih dekat pada karakter seorang munafik.

Ada dua pesan yang bisa kita ambil dari Hadits tersebut.

  1. Kita dilarang menjadi pribadi-pribadi munafik. Pribadi yang bermuka dua.
  2. Harus teguh dalam berpendirian, dan konsisten dengan kebenaran yang telah diyakini, tanpa dapat tergoyahkan. 


Allah SWT sangat membenci orang yang bermuka dua.
Semoga kita tidak menjadi orang-orang yang bermuka dua. Aamiin

Wallahu'alam

Sampaikan ke Dylan yang berat itu bukan Rindu tetapi bermuka dua..😁😁

Satu muka saja tidak terawat apalagi dua muka.😅😅😅

Jadi muka itu di rawat bukan di edit..

 Wei sudah sadar belum? Sadar ngapa cape tahu...!

 

 







Bersabarlah Selalu ada ujian yang akan menghantarkan kita menuju keberhasilan. apapun itu bentuknya sudah sebaiknya kita menerima dengan leg...