Minggu, 20 Juni 2010

Surat Untuk Umi


Usiaku kini sudah tidak muda lagi..
Aku terlahir dari seorang umi..

Umi.....
Aku adalah tempatnya salah dan khilaf...
Aku adalah nista penuh dengan dosa...
Aku adalah hina penuh dengan dusta
Aku adalah lemah, tidak berdaya...
Namun izinkan aku untuk memohon maaf...
Izinkan aku untuk menghapus semua...

Umi...
Aku tidak bisa membahagiakanmu...
Namun tolong jangan kau membenciku...
Aku belum sesuai dengan harapanmu....
Namun tolong jangan kau berpaling dariku...

Umi...
Aku sadar aku belum bisa seperti yang kau mau...
Namun berikanlah aku kesempatan untuk berbakti kepadamu...
Walau, memang itu tidak begitu berarti bagimu...
Dan tidak sesuai dengan keinginanmu...

Umi...
Aku tidak bisa menjadi sempurna seperti harapanmu...
Namun berikanlah celah supaya aku bisa menyempurnakan hidupmu...
Aku tidak bisa menjadi indah seperti harapanmu...
Namun izinkanlah aku untuk berlaku indah kepadamu...

Umi...
Aku tahu, aku banyak mengecewakanmu...
Aku tahu, aku banyak menyakitimu...
Namun Aku harap pintu maafmu terbuka untukku...
Dan aku akan selalu merindukanmu...

Umi...
Salam hormatku untukmu...
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikanmu...
Dan menempatkanmu di tempat yang diridloi-Nya..
Amin..

Pasti

Aku melangkah...
Ketika semua telah pasrah...

Aku Berjalan...
ketika semua aman...

Akupun berlari...
Ketika semua enggan menghampiri...

Aku datang...
Ketika semua sudah tenang...

Aku menepi...
Ketia jalan mulai sepi...

Dan..
Aku pergi...
Ketika semua telah pasti...
Aku tidak akan membiarkan
sesuatu berada dalam ketidakpastian...

Bersabarlah Selalu ada ujian yang akan menghantarkan kita menuju keberhasilan. apapun itu bentuknya sudah sebaiknya kita menerima dengan leg...