Rabu, 28 November 2012

KEUTAMAAN MENGINGAT ALLAH SWT

 Keutamaan Dzikir Mengingat Allah
Allah memerintahkan orang yang beriman untuk berzikir (mengingat dan menyebut nama Allah) sebanyak-banyaknya:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]

Tidak berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” [QS Al Munaafiquun 63:9]

Allah mengingat orang yang mengingatNya.
“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]

Orang yang beriman selalu ingat kepada Allah dalam berbagai keadaan :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Ali 'Imran 3:190-191]
Dengan berzikir hati menjadi tenteram.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]

Menyebut Allah dapat membawa ketenangan dan menyembuhkan jiwa :
« Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)

Nabi berkata: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)
« Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Hanzhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Hanzhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

« Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati » (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi berkata: ” Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan” (HR. Ad-Dailami)

Nabi berkata: ”Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan.” Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Nabi berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya’la)

Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah : “Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)

“Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah yaitu kalimat: “Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)

Nabi berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan “Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (HR. Ad-Dailami)

Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘DZikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]

‘Rasulullah bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)

Ayat Al Quran Tentang Dzikir


Dzikir kepada allah swt. mendatangkan kesejukan di dalam hati seorang hamba yang merindukan berjumpaan dengan-Nya. Ayat al quran tentang dzikir harus selalu dibaca berulang-ulang agar dapat menguatkan semangat untuk terus berdzikir setiap saat dan keadaan. Baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring terus dalam keadaan mengingat allah swt..

"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (Qs. Al Ahzab: 41-42)


"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Qs. Al-A'raaf: 205)



"Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kalian berada di sore hari dan waktu kalian berada di waktu Shubuh." (Qs. Ar-Ruum: 17)

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung." (Qs. an-Nuur: 31)


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (Qs. Al-Anfaal: 2)


1.      "Dan kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas. Yaitu orang-orang yang matanya tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku." (Qs. Al-Kahfi: 100-101) 

Dengan nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang.

Alhamdulillaah, washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa shahbihi wa man walah.

Amma ba’du
.

Ikhwanii wa Akhwaatii rahima kumullah,

InsyaAllah berikut ini aku bermaksud untuk mengingatkan kita semua untuk beberapa keutamaan yang mungkin sempat terlupakan, wallahua’lam…

KEUTAMAAN DO’A.


1. Berdo’a adalah perintah Allah ta’ala, sesuai dengan firman-Nya: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu.” (QS. Al-Mu’min: 60)

2. Mengabulkan orang yang berdo’a kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman: “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apa bila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

3. Do’a adalah Ibadah. Rasulullah saw. bersabda: “Do’a itu adalah ibadah.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah & Ahmad)

4. Allah sangat memuliakan do’a. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih dimuliakan Allah ta’ala selain do’a.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad)

5. Dapat mengubah qadha’. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada yang bisa menolak qadha’ kecuali do’a, dan tidak menambah usia kecuali perbuatan baik.” (HR. At-Tirmidzi).


KEUTAMAAN DZIKIR

1. Dzikir Adalah Perintah Allah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dhikir yang sebanyak-banyak nya.” (QS. Al-Ahzaab: 41)

2. Orang yang berdzikir Dijanjikan Surga
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzaab 35)

3. Dengan Mengingat Allah, Allah pun ingat Kepada Kita
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku pun ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan jaganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152)

4. Allah Bersama orang yang Berdzikir kepada-Nya
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam hadist qudsi,
Aku bersama sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya jika dia menyebut-Ku. Jika dia menyebut-Ku dalam dirinya, aku pun menyebutnya dalam Diri-Ku. Dan apabila dia menyebut-Ku di hadapan orang banyak, Aku pun menyebutnya di hadapan orang-orang yang lebik baik dari mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5. Orang yang Berdzikir Dikelilingi Malaikat dan Diliputi Rahmat
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Jika ada suatu kaum yang duduk untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa jalla, niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, mereka pun diliputi rahmat, dan diturunkan ketenangan jiwa untuk mereka. Dan Allah pun menyebut mereka kepada orang-orang yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad)


KEUTAMAAN ISTIGHFAR
1. Istighfar (Mohon Ampunan) Adalah Perintah Allah
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya.” (QS Huud: 90)

2. Beristighfar Adalah Sunnah Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Demi Allah, sesungguhnya aku ini beristghfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dan Ahmad)

3. Mencegah Azhab Allah
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengahzab mereka, sedang mereka senantiasa beristighfar .” (QS. Al-Anfaal: 33)

4. Istighfar Mendatangkan Rezeki Tak Terduga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang rutin membaca istighfar, Allah akan memberikan solusi pada setiap kesulitannya, dan penyelesaian bagi setiap permasalahannya. Dan Dia akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak terduga.” (Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Al-Baihaqi)

KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT

1. Membaca Shalawat untuk Nabi Adalah Perintah Allah
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzaab: 56)

2. Dengan Shalawat Dosa Diampuni dan Derajat Diangkat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat sepuluh kali untuknya, sepuluh dosanya akan dihapus, dan dia diangkat sepuluh derajat.” (HR.An-Nasai dan Ahmad)

3. Orang yang Banyak Bershalawat Paling Berhak Mendapat Syafaat Nabi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Orang yang paling utama bagiku nanti pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)


KEUTAMAAN MEMBACA TASBIH

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Ada Dua kalimat yang ringan di lisan tapi berat di mizan, dan disukai oleh Yang Maha Penyayang: Subhaanallaahil ‘azhiimi subhaanallaahi wa bihamdih (Maha Suci Allah yang Mahabesar, Mahasuci Allah dengan memuji-Nya).” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang membaca Subhaanallaahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-nya) dalam sehari sebanyak seratus kali, dosa-dosanya akan dihapus sekalipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Malik)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Perkataan yang paling dicintai Allah ada empat; Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.” (HR Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)


KEUTAMAAN MEMBACA TAHLIL DAN TAHMID

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallaah, dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillaah.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

KEUTAMAAN MEMBACA HAWQALAH

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Katakanlah ; Laa haula walaa quwwata illa billaah (tiada daya dan kekuatan kecuali karena Allah), karena sesungguhnya ia adalah perbendaharaan dari kekayaan surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Qais binh Sa’ad bin Ubadah Radhiyallahu ‘Anhuma,

Maukah kamu saya kasih tahu satu pintu dari pintu-pintu surga?” Qais menjawab, “Ya, mau.” Nabi bersabda, “(kalimat) Laa haula walaa quwwata ilaa billaah.” (HR. Tirmidzi)

Shafwan bin Sulaim rahimahullah (w. 132 H) berkata, “Tidaklah malaikat beranjak meninggalkan bumi sehingga ia membaca Laa haula walaa quwwata illaa billaah.”

BERDOA DENGAN ASMAUL HUSNA
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

Hanya milik Allah-lah asmaul husna (nama-nama yang baik), maka berdoalah kepada-Nya dengan asmaul husna itu.” (QS. Al-A’raaf: 180)

Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman,

Katakanlah, ‘serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asmaul husna (nama-nama yang terbaik).” (QS.al Israa’: 110)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya ia akan masuk surga. Dia adalah ganjil (Maha Esa) dan menyukai ganjil.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Buraidah bin Al-Hushaib Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang laki-laki berkata dalam doanya,

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kapada-Mu dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Tunggal, Yang Maha Dibutuhkan, Yang tidak beranak lagi tidak diperanak dan tidak ada yang setara dengan-Nya.”

Maka, Nabi pun berkata,

Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan ismullooh al a’zhom (nama Allah yang paling agung), dimana jika orang berdoa kepada-Nya dengan nama itu, pasti dikabulkan. Dan jika Dia diminta dengan nama itu niscaya Dia akan memberi.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban)
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya pasti masuk surga. Dia adalah Allah (1) yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasing (2), Yang Maha Penyayang (3), Yang Maha Raja (4), Yang Maha Suci (5), Yang Maha Sejahtera (6), Yang Maha Terpercaya (7), Yang Maha Memelihara (8), Yang Maha Perkasa (9), Yang Kehendaknya tidak Dingkari (10), Yang Memiliki Kebesaran (11),

Yang Maha Pencipta (12), Yang Mengadakan dari tiada (13), Yang Membuat bentuk (14), Yang Maha Pengampun (15), Yang Maha Perkasa (16), Yang Maha pemberi (17), Yang Maha Pemberi Rezeki (18), Yang Maha Pembuka (19), Yang Maha Mengetahui (20), Yang Maha Menyempitkan (21), Yang Maha Melapangkan (22), Yang Merendahkan (23), Yang Meninggikan (24), Yang Memuliakan (25), Yang Menghinakan (26), Yang Maha Mendengar (27), Yang Maha Melihat (28), Yang Memutuskan Hukuman (29), Yang Maha Adil (30),

Yang Maha Lembut (31), Yang Maha mengetahui (32), Yang Maha Penyantun (33), Yang Maha Agung (34), Yang Maha Pengampun (35), Yang Maha Menerima Syukur (36), Yang Maha Tinggi (37), Yang Maha Besar (38), Yang Maha Pemelihara (39), Yang Maha Memelihara (40), Yang Maha Mencukupi (41), Yang Maha Luhur (42), Yang Maha Mulia (43), Yang Maha Mengawasi (44), Yang Maha Memperkenankan (45), Yang Maha Luas (46), Bijaksana (47), Yang Maha Mencintai (48), Yang Maha Mulia (49), Yang membangkitkan (50), Yang Maha Menyaksikan (51),

Yang Maha Pasti (52), Yang Maha Mewakili (53), Yang Maha Kuat (54), Yang Maha Kokoh (55), Yang Maha Melindungi (56), Yang Maha terpuji (57), yang Maha Menghitung (58), Yang Maha Memulai (59), Yang Maha Mengembalikan (60), Yang Maha Menghidupkan (61), Yang Maha Mematikan (62), Yang Maha Hidup (63), Yang Maha Berdiri Sendiri (64), Yang Maha Menemukan (65), Yang Maha Mulia (66), Yang Maha Esa ( 67), Yang Maha Dibutuhkan (68), yang Maha Kuasa (69), Yang Maha Berkuasa (70), Yang Maha Mendahulukan (71), Yang Mengakhirkan (72), Yang Pertama (73), Yang Terakhir (74),

Yang Maha Nyata (75), Yang Maha Tersembunyi (76), Yang Maha Memerintah (77), Yang Maha Tinggi (78), Yang Maha Dermawan (79), Yang Maha Penerima Taubat (80), Yang Maha Pengancam (81), Yang Maha Pemaaf (82), Yang Maha Pelimpah Kasih (83), Pemilik Kerajaan (84), Pemilik Keluhuran dan Kemurahan (85), Yang Maha Adil (86), Yang Maha Penghimpun (87), Yang Maha Kaya (88), Pemberi Kekayaan (89), Yang Maha mencegah (90) Yang memberi Derita (91), Yang memberi Manfaat (92), Pemilik Cahaya (93), Yang Maha Pemberi Petunjuk (94), Pencipta Pertama (95), Yang Maha Kekal (96), Yang Maha Mewarisi (97), Yang Maha tepat Tindakkan-Nya (98), Dan Yang Maha Penyabar (99)
.”

Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rohmaan: 78)

(HR At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)

Dzikir
Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).

Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidaksesuai dengan kesucian Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di WC.

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran : 191).
Bentuk dan Cara berdzikir :

a. Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dengan melakukan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan bertambah.

b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil, sholawat, membaca Al-Qur'an dan sebagainya.

c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan harus dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan demikian menuntut ilmu, mencari nafkah, bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan agama termasuk dalam ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. Al-Baqarah : 152).

D o a
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mu'min : 60).

Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa :

a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan sholawat.

Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah bersabda : "Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji kepada Allah dan berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, kemudian berdoa sesuai keinginannya."

b. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan pada wajah setelah selesai.

Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu sampai beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.

c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa itu pasti dikabulkan Allah SWT.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu akan dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah." (HR. At-Turmudzi).

d. Menggunakan suara yang lemah lembut (tidak perlu dengan suara yang keras) karena sesungguhnya Allah itu dekat.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186).

e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an atau yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh yang sesuai dengan keinginan kita.


Waktu yang Baik Untuk berdoa

a. Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir dan waktu setelah sholat lima waktu.Dari Abu Umamah ra, ia berkata : Rasulullah SAW ditanya oleh shabat tentang doa yang lebih didengar oleh Allah SWT. Rasulullah SAW menjawab : "Yaitu pada waktu tengah malam yang terakhir dan sesudah shalat fardhu." (HR. At-Turmudzi).

Dari Jabir ra. : "Sesungguhnya pada waktu malam ada suatu saat di mana seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah baik yang terkait dengan urusan duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah mengabulkannya dan saat itu ada setiap malam." (HR. Muslim).

b. Pada hari Jum'at.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ketika Rasulullah SAW membicarakan hari jum'at beliau bersabda : "Pada hari itu ada suatusaat apabila seorang muslim yang sedang sholat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat bahwa waktu itu sangat sebentar. (HR. Al-Bukhori dan Muslim).
c. Waktu antara adzan dan iqomah.

Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Doa diantara adzan dan iqomah tidak ditolak." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).

d. Waktu seseorang sedang berpusa.

"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, uaitu : orang yang berpuasa sampai iaberbuka, kepala negara yang adil, dan orang-orang yang teraniaya." (HR. At-Turmudzi dengan sanad yang hasan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersabarlah Selalu ada ujian yang akan menghantarkan kita menuju keberhasilan. apapun itu bentuknya sudah sebaiknya kita menerima dengan leg...