Keutamaan Dzikir Mengingat Allah
Allah
memerintahkan orang yang beriman untuk berzikir (mengingat dan menyebut nama
Allah) sebanyak-banyaknya:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]
Tidak
berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang merugi.” [QS Al Munaafiquun 63:9]
Allah
mengingat orang yang mengingatNya.
“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]
Orang
yang beriman selalu ingat kepada Allah dalam berbagai keadaan :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Ali 'Imran
3:190-191]
Dengan
berzikir hati menjadi tenteram.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]
Menyebut
Allah dapat membawa ketenangan dan menyembuhkan jiwa :
«
Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang
manusia adalah penyakit (artinya penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)
Nabi
berkata: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab
Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)
«
Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat
kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman
dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai
Hanzhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu.
(Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Hanzhalah hingga diulang-ulang tiga
kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
«
Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang
hidup dan orang mati » (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi
berkata: ” Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan
kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku
dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam
hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan” (HR. Ad-Dailami)
Nabi
berkata: ”Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam
derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan
perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong
lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi
Saw berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Seorang
sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah
banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan.”
Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah
(zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Nabi
berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang
secukupnya. (HR. Abu Ya’la)
Di
antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah : “Maha suci yang memiliki kerajaan
dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan
kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)
“Dua
kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah
yaitu kalimat: “Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha suci
Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)
Nabi
berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun
untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung.
Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh kebaikan dia
mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan
“Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia berkata “Inna lillahi wainna
ilaihi roji’uun.” (HR. Ad-Dailami)
Nabi
berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga?
Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada
daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu
Hibban dan Ahmad)
Di
antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain
Allah)
“Aku
pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘DZikir yang paling utama adalah Laa
ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]
‘Rasulullah
bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal
hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan
segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha
Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR
Bukhari dan Muslim)
Dzikir
kepada allah swt. mendatangkan kesejukan di dalam hati seorang hamba yang
merindukan berjumpaan dengan-Nya. Ayat
al quran tentang dzikir harus
selalu dibaca berulang-ulang agar dapat menguatkan semangat untuk terus
berdzikir setiap saat dan keadaan. Baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun
berbaring terus dalam keadaan mengingat allah swt..
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan
petang." (Qs. Al Ahzab: 41-42)
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Qs. Al-A'raaf: 205)
"Maka
bertasbihlah kepada Allah di waktu kalian berada di sore hari dan waktu kalian
berada di waktu Shubuh." (Qs. Ar-Ruum: 17)
"Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kalian beruntung." (Qs. an-Nuur: 31)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal." (Qs. Al-Anfaal: 2)
1.
"Dan kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada
orang-orang kafir dengan jelas. Yaitu orang-orang yang matanya tertutup dari
memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku." (Qs. Al-Kahfi: 100-101)
Dengan nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang.
Alhamdulillaah, washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa
shahbihi wa man walah.
Amma ba’du.
Ikhwanii wa Akhwaatii rahima kumullah,
InsyaAllah berikut ini aku bermaksud untuk mengingatkan kita semua untuk
beberapa keutamaan yang mungkin sempat terlupakan, wallahua’lam…
KEUTAMAAN DO’A.
1. Berdo’a adalah perintah Allah ta’ala, sesuai dengan firman-Nya: “Berdo’alah
kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu.” (QS. Al-Mu’min: 60)
2. Mengabulkan orang yang berdo’a kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman: “Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apa bila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)
3. Do’a adalah Ibadah. Rasulullah saw. bersabda: “Do’a itu adalah ibadah.”
(HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah
& Ahmad)
4. Allah sangat memuliakan do’a. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada
sesuatu pun yang lebih dimuliakan Allah ta’ala selain do’a.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad)
5. Dapat mengubah qadha’. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada yang bisa
menolak qadha’ kecuali do’a, dan tidak menambah usia kecuali perbuatan baik.”
(HR. At-Tirmidzi).
KEUTAMAAN DZIKIR
1. Dzikir Adalah Perintah Allah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
dhikir yang sebanyak-banyak nya.” (QS.
Al-Ahzaab: 41)
2. Orang yang berdzikir Dijanjikan Surga
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzaab 35)
3. Dengan Mengingat Allah, Allah pun ingat Kepada Kita
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku pun ingat kepadamu. Dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan jaganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152)
4. Allah Bersama orang yang Berdzikir kepada-Nya
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam hadist qudsi,
“Aku bersama sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya jika dia
menyebut-Ku. Jika dia menyebut-Ku dalam dirinya, aku pun menyebutnya dalam
Diri-Ku. Dan apabila dia menyebut-Ku di hadapan orang banyak, Aku pun
menyebutnya di hadapan orang-orang yang lebik baik dari mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Orang yang Berdzikir Dikelilingi Malaikat dan Diliputi Rahmat
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika ada suatu kaum yang duduk untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa jalla,
niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, mereka pun diliputi rahmat, dan
diturunkan ketenangan jiwa untuk mereka. Dan Allah pun menyebut mereka kepada
orang-orang yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
KEUTAMAAN ISTIGHFAR
1. Istighfar (Mohon Ampunan) Adalah Perintah Allah
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya.” (QS Huud: 90)
2. Beristighfar Adalah Sunnah Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah, sesungguhnya aku ini beristghfar kepada Allah dan bertaubat
kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah,
dan Ahmad)
3. Mencegah Azhab Allah
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengahzab mereka, sedang mereka senantiasa
beristighfar .” (QS. Al-Anfaal: 33)
4. Istighfar Mendatangkan Rezeki Tak Terduga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang rutin membaca istighfar, Allah akan memberikan solusi pada
setiap kesulitannya, dan penyelesaian bagi setiap permasalahannya. Dan Dia akan
memberikan rezeki dari jalan yang tidak terduga.” (Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Al-Baihaqi)
KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT
1. Membaca Shalawat untuk Nabi Adalah Perintah Allah
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS.
Al-Ahzaab: 56)
2. Dengan Shalawat Dosa Diampuni dan Derajat Diangkat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat
sepuluh kali untuknya, sepuluh dosanya akan dihapus, dan dia diangkat sepuluh
derajat.” (HR.An-Nasai dan Ahmad)
3. Orang yang Banyak Bershalawat Paling Berhak Mendapat Syafaat Nabi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang paling utama bagiku nanti pada hari kiamat adalah yang paling
banyak bershalawat kepadaku.” (HR.
Tirmidzi)
KEUTAMAAN MEMBACA TASBIH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada Dua kalimat yang ringan di lisan tapi berat di mizan, dan disukai oleh
Yang Maha Penyayang: Subhaanallaahil ‘azhiimi subhaanallaahi wa bihamdih (Maha
Suci Allah yang Mahabesar, Mahasuci Allah dengan memuji-Nya).” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang membaca Subhaanallaahi wa bihamdih (Mahasuci Allah dan
dengan memuji-nya) dalam sehari sebanyak seratus kali, dosa-dosanya akan
dihapus sekalipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Malik)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Perkataan yang paling dicintai Allah ada empat; Subhaanallaah, wal
hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.” (HR Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)
KEUTAMAAN MEMBACA TAHLIL DAN TAHMID
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallaah, dan doa yang paling
utama adalah Alhamdulillaah.” (HR.
Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)
KEUTAMAAN MEMBACA HAWQALAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Katakanlah ; Laa haula walaa quwwata illa billaah (tiada daya dan kekuatan
kecuali karena Allah), karena sesungguhnya ia adalah perbendaharaan dari
kekayaan surga.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Qais binh Sa’ad bin
Ubadah Radhiyallahu ‘Anhuma,
“Maukah kamu saya kasih tahu satu pintu dari pintu-pintu surga?” Qais
menjawab, “Ya, mau.” Nabi bersabda, “(kalimat) Laa haula walaa quwwata ilaa
billaah.” (HR. Tirmidzi)
Shafwan bin Sulaim rahimahullah (w. 132 H) berkata, “Tidaklah malaikat beranjak
meninggalkan bumi sehingga ia membaca Laa haula walaa quwwata illaa billaah.”
BERDOA DENGAN ASMAUL HUSNA
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Hanya milik Allah-lah asmaul husna (nama-nama yang baik), maka berdoalah
kepada-Nya dengan asmaul husna itu.” (QS. Al-A’raaf: 180)
Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman,
“Katakanlah, ‘serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana
saja kamu seru, Dia mempunyai asmaul husna (nama-nama yang terbaik).” (QS.al Israa’: 110)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang
satu. Barang siapa yang menghitungnya ia akan masuk surga. Dia adalah ganjil
(Maha Esa) dan menyukai ganjil.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Buraidah bin Al-Hushaib Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan, bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang laki-laki berkata dalam doanya,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kapada-Mu dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Engkau, Yang Maha Tunggal, Yang Maha Dibutuhkan, Yang tidak beranak lagi
tidak diperanak dan tidak ada yang setara dengan-Nya.”
Maka, Nabi pun berkata,
“Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dia telah meminta kepada
Allah dengan ismullooh al a’zhom (nama Allah yang paling agung), dimana jika
orang berdoa kepada-Nya dengan nama itu, pasti dikabulkan. Dan jika Dia diminta
dengan nama itu niscaya Dia akan memberi.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“ Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus
kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya pasti masuk surga. Dia adalah
Allah (1) yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasing (2), Yang Maha
Penyayang (3), Yang Maha Raja (4), Yang Maha Suci (5), Yang Maha Sejahtera (6),
Yang Maha Terpercaya (7), Yang Maha Memelihara (8), Yang Maha Perkasa (9), Yang
Kehendaknya tidak Dingkari (10), Yang Memiliki Kebesaran (11),
Yang Maha Pencipta (12), Yang Mengadakan dari tiada (13), Yang Membuat bentuk
(14), Yang Maha Pengampun (15), Yang Maha Perkasa (16), Yang Maha pemberi (17),
Yang Maha Pemberi Rezeki (18), Yang Maha Pembuka (19), Yang Maha Mengetahui
(20), Yang Maha Menyempitkan (21), Yang Maha Melapangkan (22), Yang Merendahkan
(23), Yang Meninggikan (24), Yang Memuliakan (25), Yang Menghinakan (26), Yang
Maha Mendengar (27), Yang Maha Melihat (28), Yang Memutuskan Hukuman (29), Yang
Maha Adil (30),
Yang Maha Lembut (31), Yang Maha mengetahui (32), Yang Maha Penyantun (33),
Yang Maha Agung (34), Yang Maha Pengampun (35), Yang Maha Menerima Syukur (36),
Yang Maha Tinggi (37), Yang Maha Besar (38), Yang Maha Pemelihara (39), Yang
Maha Memelihara (40), Yang Maha Mencukupi (41), Yang Maha Luhur (42), Yang Maha
Mulia (43), Yang Maha Mengawasi (44), Yang Maha Memperkenankan (45), Yang Maha
Luas (46), Bijaksana (47), Yang Maha Mencintai (48), Yang Maha Mulia (49), Yang
membangkitkan (50), Yang Maha Menyaksikan (51),
Yang Maha Pasti (52), Yang Maha Mewakili (53), Yang Maha Kuat (54), Yang Maha
Kokoh (55), Yang Maha Melindungi (56), Yang Maha terpuji (57), yang Maha
Menghitung (58), Yang Maha Memulai (59), Yang Maha Mengembalikan (60), Yang
Maha Menghidupkan (61), Yang Maha Mematikan (62), Yang Maha Hidup (63), Yang
Maha Berdiri Sendiri (64), Yang Maha Menemukan (65), Yang Maha Mulia (66), Yang
Maha Esa ( 67), Yang Maha Dibutuhkan (68), yang Maha Kuasa (69), Yang Maha
Berkuasa (70), Yang Maha Mendahulukan (71), Yang Mengakhirkan (72), Yang
Pertama (73), Yang Terakhir (74),
Yang Maha Nyata (75), Yang Maha Tersembunyi (76), Yang Maha Memerintah (77),
Yang Maha Tinggi (78), Yang Maha Dermawan (79), Yang Maha Penerima Taubat (80),
Yang Maha Pengancam (81), Yang Maha Pemaaf (82), Yang Maha Pelimpah Kasih (83),
Pemilik Kerajaan (84), Pemilik Keluhuran dan Kemurahan (85), Yang Maha Adil
(86), Yang Maha Penghimpun (87), Yang Maha Kaya (88), Pemberi Kekayaan (89),
Yang Maha mencegah (90) Yang memberi Derita (91), Yang memberi Manfaat (92),
Pemilik Cahaya (93), Yang Maha Pemberi Petunjuk (94), Pencipta Pertama (95),
Yang Maha Kekal (96), Yang Maha Mewarisi (97), Yang Maha tepat Tindakkan-Nya
(98), Dan Yang Maha Penyabar (99).”
“Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rohmaan: 78)
(HR At-Tirmidzi, Ibnu Hibban,
Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)
Dzikir
Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut
pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan
diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu
mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari
penyakit sombong dan takabbur.
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).
Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan
bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidaksesuai dengan kesucian Allah.
Seperti bertasbih dan bertahmid di WC.
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka." (QS. Ali Imran : 191).
Bentuk dan Cara berdzikir :
a. Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah
sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa.
Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah
SWT. Dengan melakukan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT
akan bertambah.
b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh
yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah
kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil,
sholawat, membaca Al-Qur'an dan sebagainya.
c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan
Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua
amalan harus dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut
adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan demikian menuntut ilmu,
mencari nafkah, bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan agama
termasuk dalam ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS.
Al-Baqarah : 152).
D o a
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau
memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon
sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan
tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap
waktu dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.
"Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu." (QS. Al-Mu'min : 60).
Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada dua
hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua
cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang
tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam
memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara
bersama-sama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa :
a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan perbuatan yang baik
hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan sholawat.
Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah bersabda :
"Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji kepada Allah dan
berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad, kemudian berdoa sesuai keinginannya."
b. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan pada
wajah setelah selesai.
Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila berdoa mengangkat
kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu sampai beliau
mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.
c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa itu
pasti dikabulkan Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda :
"Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu akan
dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak memperkenankan doa dari
hati yang lalai dan lengah." (HR. At-Turmudzi).
d. Menggunakan suara yang lemah lembut (tidak perlu dengan suara yang keras)
karena sesungguhnya Allah itu dekat.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186).
e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an atau yang terdapat
dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita,
maka boleh dengan lafazh yang sesuai dengan keinginan kita.
Waktu yang Baik Untuk berdoa
a. Waktu tengah malam atau sepertiga
malam yang terakhir dan waktu setelah sholat lima waktu.Dari Abu Umamah
ra, ia berkata : Rasulullah SAW ditanya oleh shabat tentang doa yang lebih
didengar oleh Allah SWT. Rasulullah SAW menjawab : "Yaitu pada waktu
tengah malam yang terakhir dan sesudah shalat fardhu." (HR. At-Turmudzi).
Dari Jabir ra. : "Sesungguhnya pada waktu malam ada suatu saat di mana
seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah baik yang terkait dengan urusan
duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah mengabulkannya dan saat itu ada setiap
malam." (HR. Muslim).
b. Pada hari Jum'at.
Dari
Abu Hurairah ra. bahwasanya ketika Rasulullah SAW membicarakan hari jum'at
beliau bersabda : "Pada hari itu ada suatusaat apabila seorang muslim yang
sedang sholat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon kepada Allah,
niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat bahwa
waktu itu sangat sebentar. (HR. Al-Bukhori dan Muslim).
c. Waktu antara adzan dan iqomah.
Dari
Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Doa diantara
adzan dan iqomah tidak ditolak." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).
d. Waktu seseorang sedang berpusa.
"Ada
tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, uaitu : orang yang berpuasa sampai
iaberbuka, kepala negara yang adil, dan orang-orang yang teraniaya." (HR.
At-Turmudzi dengan sanad yang hasan).